Rabu, 16 Oktober 2013

makalah transmisi

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH

Transmisi adalah salah satu dari system pemindah tenaga dari mesin ke diferensial kemudian keporos axle yang mengakibatkan roda dapat berputar dan menggerakkan mobil, yang berfungsi mendapatkan variasi momen dan kecepatan sesuai dengan kondisi jalan dan kondisi pembebanan, yang pada umumnya dengan menggunakan perbandingan-perbandingan roda gigi dan untuk mereduksi putaran sehingga diperoleh kesesuaian tenaga mesin dengan beban kendaraan. Transmisi diperlukan karena mesin pembakaran yang umumnya digunakan dalam mobil merupakan mesin pembakaran internal yang menghasilkan putaran rotasi.
Dalam sebuah rangkaian mesin terdapat komponen-komponen pendukung diantaranya transmission input shaft, transmission gear, synchronizer, shift fork, shift lingkage, gear shift lever, transmission case,plate intermediate, output shaft, bearing, extension housing. Case extension adalah suatu perangkat mesin yang mempunyai fungsi sebagai bak transmisi yang menggabungkan semua komponen menjadi satu sehingga terbentuk suatu rangkaian mesin yang bertugas untuk menggerakkan suatu produk kendaraan motor atau mobil.


B. PERUMUSAN MASALAH
Dalam sebuah komponen mesin terdapat suatu komponen yang dinamakan case extension. Case extension merupakan bagian yang sangat penting karena jika suatu rangkaian mesin tidak terdapat case extension ini maka rangkaian mesin tersebut tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Karena case extension ini merupakan bak transmisi yang mengabungkan semua komponen menjadi satu. 1


C. BATASAN MASALAH
Agar dalam penulisan Makalah ini tidak menyimpang dari pokok pembahasan, maka dibatasi
ruang lingkup yang hanya mencakup pada proses machining case extension tipe carry merk Suzuki di PT. Indomobil Suzuki Internasional dan tidak membahas mengenai material penyusun case extension tipe carry merk Suzuki


D. TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Menganalisa dan memahami proses _nishing engine case extension tipe carry merk Suzuki pada PT. Indomobil Suzuki Internasional
2. Mengetahui urutan proses _nishing case extension tipecarry merk Suzuki
















BAB II
PEMBAHASAN
A. TRANSMISI
Secara umum pembagian transmisi pada mobil dapat digolongkan seperti bagan di bawah ini :
1. Selective Gear Transmission
Terdiri dari beberapa model, yaitu : model Sliding Mesh, Constant Mesh dan Syncromesh. Selective Gear Transmission mempunyai konstruksi yang sederhana, kesukaran yang timbul juga relatif ringan, biaya produksinya rendah, dan dewasa ini banyak sekali digunakan pada kendaraan bermotor (mobil). Sebaliknya, pada transmisi model ini terdapat beberapa kerugian, diantaranya perbandingan gigi-giginya tidak kontinu dilakukan dalam beberapa tingkat (dari 3 sampai 5 tingkat) diperlukan setiap kali pemindahan gigi apabila keadaan jalan berubah dan menimbulkan suara.
a. Tipe Sliding Mesh
Model ini dilengkapi dengan gigi-gigi yang meluncur (sliding gear) dari berbagai macam ukuran yang terpasang pada poros outputnya. Dengan meluncurkan gigi-gigi ini agar berkaitan dengan gigi susun (counter gear) untuk memperoleh pengaturan yang sempurna, bermacam perbandingan dapat diperoleh. Kombinasi yang umum pada transmisi model ini adalah 3 sampai 5 tingkat ke depan/maju dan 1 tingkat untuk mundur.




Gambar berikutnya memperlihatkan konstruksi transmisi model sliding mesh 3 tingkat untuk maju dan 1 tingkat untuk mundur. Apabila garpu pengatur gigi transmisi (gear shift fork) digerakkan ke arah 1 oleh tuas pengatur gigi (gear shift lever), sliding gear (2) yang terpasang pada output shaft (1) tertarik ke depan agar berkaitan dengan low speed gear (9) pada counter shaft (8), menimbulkan perputaran input shaft yang dipindahkan dengan urutan (6) – (9) – (2) untuk memutarkan output shaft. Pengaturan gigi ini adalah salah satu yang menghasilkan kecepatan terendah dari input shaft dan transmisi dapat dikatakan low (gigi 1) apabila pada keadaan seperti ini. Apabila garpu pengatur gigi (gear shift fork) digerakkan ke arah 2, (2) dan (9) tidak berkaitan dengan second sliding gear (3) didorong ke belakang agar berkaitan dengan second speed gear (10). Perputaran input shaft dipindahkan dengan (6) – (10) – (3) untuk memutarkan output shaft. Dalam keadaan seperti ini disebut second atau kedua (gigi 2).
Apabila garpu pengatur gigi digerakkan ke arah 3, (3) dan (10) tidak berkaitan, tetapi (3) dengan clutch (4) berkaitan, dengan demikian input dan output shaft menjadi satu dan berputar bersamaan. Pada posisi ini transmisi disebut posisi “top” (gigi 3). Apabila garpu pengatur gigi digerakkan ke arah depan R, sliding gear (2) digerakkan ke belakang berkaitan dengan reverse idle gear (12). Perputaran input shaft dipindahkan dalam urutan (6) – (7) – (11) – (12) – (2) untuk memutarkan output shaft dalam arah putaran mundur.



Di antara selective gear transmission, tipe sliding mesh inilah yang paling sederhana konstruksinya. Dikarenakan belum adanya ukuran yang tepat untuk memudahkan perkaitan gigi, maka cara kopling ganda (double clutching) harus dilakukan agar pemindahan gigi-gigi dapat berlangsung dengan sempurna. Selain itu gigi-gigi ini cenderung menimbulkan suara berisik. Karena adanya kesukaran tersebut, dewasa ini tidak dipergunakan lagi. Adapun contoh mobil yang menggunakan model transmisi sliding mesh adalah sedan Holden, Daihatsu, Tronton, Suzuki Fronte dan lain-lain.

b. Tipe Constant Mesh
Pada transmisi model ini, roda gigi yang berkaitan harus dapat bergerak pada putaran yang sama. Jika tidak, gigi-gigi akan berbunyi dan tidak berkaitan dengan mudah. Model constant mesh telah dikembangkan untuk membatasi kekurangan pada tingkat tertentu. Gambar berikut menunjukkan sebuah transmisi yang gigi 3 dan 4 nya (ketiga dan ke empatnya) terdiri dari model constant mesh. Pada model ini, gigi input shaft dan counter gear ada dalam “perkaitan yang tetap” (constant mesh). Gigi ke-3 pada output shaft dikondisikan dapat berputar bebas di shaft. Pada gigi kopling (clutch gear) diberi alur-alur dan diposisikan sedemikian rupa (pada poros output) sehingga dapat digerakkan sepanjang alur-alur untuk berkaitan dengan alur pada roda gigi constant mesh yang selalu berputar pada dudukannya. Sebagai contoh, apabila gigi-gigi ingin dipindahkan pada tingkat 3, gigi kopling didorong ke belakang agar dapat berkaitan dengan bagian dalam gigi ketiga pada poros output. Kemudian, momen mesin akan berpindah dalam urutan : input shaft – counter shaft –gigi ketiga (pada output shaft) – clutch gear – output shaft.



c. Tipe Synchromesh
Transmisi model ini, mempunyai banyak keuntungan untuk memungkinkan pemindahan gigi dengan lembut dan cepat tanpa menimbulkan bahaya pada gigi-gigi dan tidak memerlukan pelayanan dengan kopling ganda (double clutching).
Mobil yang menggunakan tipe sinkromesh adalah : sedan Datsun 120Y, Suzuki Carry 1.6, Suzuki Carreta 1.0, Toyota Corola, Toyona Corona, Benz 200, Mazda 626, BMW 520i, dll.
 Prinsip Konstruksi Transmisi Sinkromesh



Melihat pada gambar diatas memindahkan gigi-gigi dari tingkat yang lebih tinggi ke tingkat yang rendah pada saat mobil berjalan, pertama kopling dibebaskan dan gigi diposisikan pada netral (bebas). Bagian-bagiannya terdiri dari: gigin susun (counter gear) dan gigi 3 berada pada kecepatan asli yang tertinggi tetapi kecepatan gigi 3 dalam hubungan dengan clutch hub sleeve ada lebih rendah dan menjadi lebih lambat dengan perlahan-lahan karena adanya berbagai macam tahanan.
Sebaliknya, clutch hub sleeve dan out put shaft yang disatukan untuk menggerakan roda disesuaikan dengan kecepatan kendaraan dan tidak akan menjadi lambat. Karena itu, terjadi perbedaan putaran yang besar pada clutch hub sleeve dan gigi 3. Dalam hal ini, pada sliding gear type, putaran gigi ke 3 akan bertambah oleh adanya kopling ganda untuk disesuaikan dengan putaran clutch hub sleeve. Pada type sinkromes, sebagai ganti mempertinggi putaran mesin dilakukan dengan hub sleeve. Sebuah kopling dengan bentuk kerucut (conical clutch) disebut synchronizer ring digunakan untuk menghasilkan gaya gesek antara clutch hub sleeve dan gigi 3 yang berputar pada kecepatan yang sama kemudian gigi (alur-alur) akan berkaitan. Ini adalah prinsip kerja transmisi sinkromesh.
 Bagian-bagian utama transmisi sinkromesh

a. Clutch hub berkaitan dengan output shaft pada alur-alurnya.
b. Clutch hub sleeve berkaitan dengan bagian luar. Dilengkapi dengan alur bagian luar untuk garpu pengatur (shift fork).
c. Synchronizer ring, berada disamping bagian gigi yang tirus pada output shaft. Ring ini terbuat dari tembaga paduan.
d. Baji sinkromesh (synchromesh shifting key), dipasangakn di tiga tempat dibagian luar diameter clutch hub dan ditekan oleh pegas-pegas pada hub sleeve.
 Cara kerja transmisi sinkromesh

Dalam keadaan netral, gigi-gigi dalam keadaan perkaitan yang tetap dengan gigi susun tetapi dapat berputar bebas pada output shaft. Output shaft, clutch hub, dan clutch hub sleeve masing-masing beralur. Dengan demikian, semua dapat berputar sama. Ring-ring sinkromesh berada dalam keadaan bebas, tetapi ujung-ujung shifting key ditempatkan pada tiga tempat dari tiap ring-ring.
Apabila gigi-gigi berhubungan (shifting gear) :



B. SISTEM TRANSMISI PADA SUZUKI CARRY
Sistem Transmisi Pada suzuki carry adalah salah satu dari sistem pemindah tenaga yaitu dari mesin ke diferensial kemudian ke poros axle yang mengakibatkan roda dapat berputar dan menggerakan mobil, yang berfungsi untuk mendapatkan variasi momen dan kecepatan sesuai dengan kondisi jalan dan kondisi pembebanan, yang pada umumnya dengan menggunakan perbandingan-perbandingan roda gigi dan untuk mereduksi putaran sehingga diperoleh kesesuaian antara tenaga mesin dengan beban kendaraan. Transmisi diperlukan karena mesin pembakaran yang umumnya digunakan dalam mobil merupakan mesin pembakaran internal yang menghasilkan putaran (rotasi) antara 600 sampai 6000 rpm. Sedangkan, roda berputar pada kecepatan rotasi antara 0 sampai 2500 rpm|1|. Sedangkan case extension adalah tempat disatukannya semua komponen mesin menjadi satu rangkaian mesin yang berfungsi sebagai penggerak dalam suatu produk mobil. Dalam pembuatannya case extension memerlukan sebuah ketelitian, keseriusan dan ketepatan dalam proses pengerjaan case extension. Case extension dibuat dari campuran alumunium karena bahan ini dianggap ringan tetapi cukup memenuhi syarat syarat:
1. Tahan terhadap temperatur tinggi
2. . Ringan dan kuat
3. mudah menghantarkan panas
Case extension yang terdapat pada kendaraan roda empat sedikit berbeda dengan kendaraan roda dua karena pada kendaraan roda empat mempunyai kelebihan kelebihan dibanding dengan kendaraan roda dua, tetapi mempunyai fungsi yang sama yaitu sama sama berfungsi sebagai penggerak. Dimana kelebihan kelebihannya yaitu : 1. Terdapat lubang untuk back lamp switch 2. Terdapat lubang untuk speed sensor 3. Terdapat lubang untuk pin joint plate intermediate Transmisi case extension merupakan salah satu jenis transmisi yang banyak dipergunakan
dengan alasan perawatan yang lebih mudah. Biasanya pada transmisi case extension terdiri dari 3 sampai dengan 7 speed. Jadi yang disebut dengan transmisi case extension adalah transmisi kendaraan yang pengoperasinnya dilakukan secara langsung oleh pengemudi, fungsi transmisi case extension mengatur tingkat kecepatan dalam proses bekerja pada mobil.


C. CASE EXTENSION TYPE CARRY

1. Diagram Alur Proses Finishing Case Extension Untuk mendapatkan hasil Case Extension yang berkualitas baik tentunya proses pengerjaannya harus dilakukan sesuai dengan ketentuan dan urutan proses machining pada PT. Indomobil Suzuki Internasional yang dijabarkan melalui diagram start Proses Milling Proses Boring Proses Drilling 1 Proses Drilling2 Proses Drilling 3 Proses Drilling 4 Proses Drilling 5 Proses Drilling 6 Proses Drilling 7 Proses Reaming Proses Prees Boshing Proses Drilling 8 Finish
2. Fungsi Case Extension Case extension merupakan komponen dari transmisi manual yang memiliki fungsi sebagai bak transmisi manual yang menyambungkan antara plate intermediate dengan transmision extension. Dimana plate intermediate mempunyai fungsi sebagai pemegang atau penyambung antara case extension dengan trans mission extension,
3. Proses Finishing Case Extension Adapun keterangan selengkapnya mengenai urutan proses finishing case extension yang dilaksanakan pada PT. Indomobil Suzuki Internasional

Tidak ada komentar:

Posting Komentar